Abstrak
Paper kami akan membahas mengenai kota-kota bersejarah di
india dan sekitarnya, yaitu di India: Agra, Bijapur, Lucknow, Delhi dan
Hyderabad. Afganistan: Herat, Kabul. Pakistan: Lahore. Bangladesh: Dhaka.
Bagaimana sejarah kota-kota tersebut, apa saja peninggalan sejarah di kota-kota
tersebut, Hal ini akan kami bahas lebih mendalam di paper ini.
Keyword: Sejarah Kota dan Peninggalan Sejarah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Sekilas sejarah Kota-Kota di India
dan Sekitarnya
1. Kota
di India
a. Kota
Delhi
Delhi adalah adalah ibu kota di
India, dan dari wilayah ibu kota nasional Dehi, kota ini merupakan tempat
pemerintahan liberal demokrasi di dunia. Delhi adalah mertolpolis terbesar ketiga
di india. Awal pendiriannya sebagai sebagai ibu kota dari India Britania.
Penduduknya berjumlah 10 juta jiwa. Delhi adalah kota yang mudah dijelajahi
karena jalan-jalannya dirancang dengan sebelum pembangunan gedung dimulai pada
tahun 1903. Jalan raya di kota ini yaitu adalah Raj Path.[1]
b. Kota
Bijapur
Bijapur adalah distrik di negara
bagian Karnataka, India selatan. Kota
Bijapur adalah ibukota distrik ini, dan terletak 530 km sebelah barat
laut Bangalore. Bijapur terkenal untuk monumen bersejarahnya yang dibangun
selama era dinasti Adil Shahi.[2]
c. Kota
Hyderabad
Hyderabad merupakan nama kota di
India. Letaknya di bagian tengah. Tepatnya di negara bagian Andhra Pradesh.
Pada tahun 2006, kota ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 3.632.094 jiwa
dengan memiliki luas wilayah 260 km². Kota ini memiliki angka kepadatan
penduduk sebesar 14.192 jiwa/km². Di daerah metropolitan penduduk berjumlah
6.100.000 jiwa. Kota ini merupakan ibu kota negara bagian Andhra Pradesh. Kota
ini merupakan kota terbesar kelima di India. Kota ini biasa dikatakan tempat di
mana budaya India Utara dan India Selatan bertemu. Kota ini banyak dihuni oleh
baik orang Muslim maupun orang Hindu. Selain itu ada pula komunitas Kristen.
Komunitas agama ini sudah ratusan tahun hidup berdampingan secara damai.
Hyderabad juga merupakan salah satu kota yang paling berkembang di India. Saat
ini kota ini merupakan sebuah pusat teknologi informasi, ITES dan bioteknologi.
Hyderabad dan Secunderabad merupakan kota kembar, dipisahkan oleh Husain Sagar,
sebuah danau buatan manusia yang dibangun pada tahun 1562 semasa kepemimpinan
Ibrahim Qutb Shah. Ada beberapa teori yang berusaha menjelaskan asal usul nama
kota ini. Sebuah teori populer menyatakan bahwa ketika mendirikan kota ini,
Muhammad Quli jatuh cinta dengan seorang gadis Banjara setempat yang bernama
Bhagamathi. Lalu ia menamakan kota ini Bhagyanagaram. Setelah gadis ini masuk
Islam, ia mengambil nama Hyder Mahal dan lalu kota ini nama diubah menjadi
"Hyderabad"[3]
d. Kota
Lucknow
Lucknow adalah ibu kota negara bagian
Uttar Pradesh, India. Kota ini memiliki wilayah sebesar 3.204 km² dan populasi
2.207.340 jiwa (2001). Lucknow merupakan pusat administratif Distrik Lucknow
dan Divisi Lucknow. Lucknow adalah kota multikultural, dan berkembang sebagai
ibukota budaya dan seni India Utara pada abad 18 dan 19. Perilaku sopan, taman
yang indah, puisi, musik, dan santapan masakan lezat. Lucknow yang populer
dikenal sebagai Kota Nawabs . Juga dikenal sebagai Golden City Timur , Shiraz
dan Konstantinopelnya India. Kota ini peringkat 6 besar di antara semua kota di
India (2 kalangan non metro) untuk tercepat-penciptaan lapangan kerja, Lucknow
tidak hanya merupakan pasar utama & kota perdagangan di India Utara, tetapi
juga merupakan rantai bagi produsen barang dan jasa.[4]
2. Kota
di Pakistan
a. Kota
Lahore
Lahore (bahasa Urdu: لاہور, bahasa Punjabi: لہور) merupakan ibukota Punjab dan kota kedua
terbesar di Pakistan. Kota ini merupakan salah satu negara bagian terpenting
terpenting Kesultanan Mogul dan dikenal sebagai Taman Mughal. Penduduk Lahore
berjumlah 10 juta, menjadikannya kota kelima paling banyak penduduknya di Asia
Selatan.[5]
3. Kota
di Afganistan
a. Kota
Herat
Herāt adalah sebuah provinsi yang
terletak di Afganistan barat, dan beribukota di kota Herat. Kota Herat terletak
di lembah Hari Rud. Populasi kota ini berjumlah 349.000. Herat secara
tradisional terkenal karena minuman anggurnya. Herat juga merupakan kota tua
dengan banyak bangunan bersejarah, walaupun beberapa telah rusak karena
berbagai konflik militer, contohnya Perang Soviet-Afganistan dan Perang Saudara
Afganistan. Kota ini didominasi oleh benteng yang dibangun pada saat kekuasaan
Alexander Agung. Selama abad pertengahan, Herat menjadi kota penting atas
Khorasan, dan diketahui dengan nama Mutiara Khorasan. Herāt terletak di jalur
perdagangan kuno dari Timur Tengah, India, Republik Rakyat Tiongkok, dan Eropa.
Jalan dari Herāt menuju Iran, Turkmenistan, Mazari Sharif dan Kandahar masih
sangat penting.[6]
b. Kota
Kabul
Kabul (bahasa Persia: کابل Kābol, bahasa Pashtun: کابل Kābul, adalah ibu kota sekaligus kota
terbesar di Afganistan dengan jumlah penduduk sekitar 2 – 4 juta jiwa. Sebuah
terowongan menghubungkan Kabul dengan perbatasan Tajikistan di bawah Pegunungan
Hindu Kush. Komoditas-komoditas yang dihasilkan di Kabul antara lain baju, bit
gula, furnitur dan perlengkapan senjata. Kinerja produktivitas ekonomi Kabul
berkurang akibat peperangan yang berlanjut sejak 1979. Usia Kabul lebih dari
3.000 tahun. Banyak kerajaan berperang mempererbutkan kota ini, karena
lokasinya yg strategis sepanjang rute perdagangan Asia Selatan dan Tengah. Pada
1504, Babur membuat tempat ini ibukota Kekaisaran Moghul. Pada 1776, Timur Shah
Durrani membuatnya ibukota Afghanistan modern.
Pada invasi Islam mencapai
Afghanistan sekarang ini dan menaklukan Kabul. Selama 1100 tahun berikutnya,
kota ini diatur oleh Samanid, dinasti Shahi Hindu, Ghaznavid, Ghorid, Dinasti
Timurid, Kekaisaran Mughal dan akhirnya Kekaisaran Durrani. Pada abad ke-14
Kabul bangkit kembali sebagai pusat perdagangan di bawah kekuasaan Timur Lang,
yang menikahi saudara perempuan penguasa Kabul. Karena kekuasaan Timur memudar,
kota ini direbut oleh Babur pada 1504 dan membuatnya menjadi markasnya.ada 15
distrik di Kabul yaitu: Bagrami, Chahar Asyab, Deh Sabz, Farza, Guldara,
Istalif, Kabul, Kalakan, Khaki Jabbar, Mir Bacha Kot, Mussahi, Paghman,
Qarabagh, Shakardara dan Surobi.[7]
c. Kota
Kandahar
Kandahar adalah sebuah provinsi di
sebelah selatan Afganistan, yang beribukota di kota Kandahar. Kota ini juga
disebut dalam wiracarita Mahabharata dengan nama: Gandhara. Kota ini juga
dikenal sebagai kota Taliban, dimana mereka memulai gerakannya dari kota ini
pada tahun 1994 sampai dengan direbutnya kabul dari pihak Aliansi Utara pada
tahun 1996, dan tetap sebagai basis kekuatan mereka yang terakhir setelah
Afghanistan digulingkan oleh Amerika pada tahun 2001.[8]
4. Kota
di Bangladesh
a. Kota
Dhaka
Dhaka (dahulu Dacca) adalah ibu kota
Bangladesh. Kota ini terletak di pinggir Sungai Buriganga pada koordinat 23°42′
LU 90°22′ BT, di jantung kawasan penghasil yute terbesar di dunia. Dhaka
merupakan pusat perindustrian, perniagaan dan administratif Bangladesh.
Komoditas yang diperdagangkan di Dhaka antara lain beras, yute, gula dan teh.
Sektor manufakturnya memproduksi tekstil, kerajinan tangan dan produk-produk
dari yute (tali dan guni). Kota berpenduduk 13.900.027 jiwa (2003) ini memiliki
kepadatan penduduk yang tinggi.
Dhaka dahulu merupakan ibu kota
Kekaisaran Mughal. Pada saat itu, Dhaka dikenal dengan nama Jahangir Nagar
sebagai bentuk penghormatan bagi Kaisar Jahangir. Dhaka dikuasai oleh Britania
Raya pada 1765. Dia kemudian menjadi ibu kota Pakistan Timur pada tahun 1947,
dan ibu kota Bangladesh pada 1971.[9]
B. Pembatasan
Rumusan Masalah
Kami di makalah ini akan lebih mengarah pada pembahasan sejarah
kota-kota di asia selatan yaitu Bijapur, Herat, Hyderabad, Delhi, Lucknow,
Dhaka, Kabul, Lahore, Agra, dan Kandahar, serta membahas
peninggalan-peninggalan bersejarah kota-kota tersebut.
C. Tujuan
Penulisan
Dalam perkembangannya, perkembangan kota-kota di asia
selatan tidak terlepas dari peran besar peradaban islam yang maju dalam segi
arsitektur dan teknologinya serta kekayaan sejarah yang dapat di kembangkan
untuk di kaji di zaman modern ini, sebagai pelajaran untuk melihat peradaban
masa lampau yang kaya akan ilmu pengetahuan dan teknologi.
D. Manfaat
Penulisan
Dari penulisan makalah ini, menjadi inspirasi bagi
masyarakat Indonesia tentang kota-kota di asia selatan yang menarik untuk di
bahas dari nilai-nilai budaya, kesejarahan serta perjalanan kota bersejarah
yang dapat di ambil pelajarannya untuk di contoh dari segi kekayaan khazanah
seni, budaya dan masyarakatnya.
E. Metodologi
Penulisan
Menjelaskan mengenai sejarah berdirinya kota-kota di India,
Bangladesh, Afganistan dan Pakistan serta membahas peninggalan bersejarah
kota-kota tersebut. Sumber yang kami dapatkan yaitu dari Historic Cities
Bosworth, sumber-sumber dari google schoolar/ google cendekia dan Wikipedia.
F. Sistematika
Penulisan
Dalam Bab I menjelaskan mengenai pendahuluan yang mengandung
pokok persoalan yang akan di jelaskan secara luas di makalah ini, sebagaimana
yang sudah di uraikan di awal.
Dalam Bab II menjelaskan tentang Sejarah dan peninggalan
bangunan bersejarah di kota-kota India, Pakistan, Bangladesh, dan Afganistan.
Dalam Bab III merangkum dan mengupas pembahasa makalah ini
sebagaimana yang sudah di terangkan dalam Bab II.
BAB II
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar