Rabu, 04 Juni 2014

WISATA SEJARAH DI INDIA DAN SEKIRATNYA



Abstrak
Paper kami akan membahas mengenai kota-kota bersejarah di india dan sekitarnya, yaitu di India: Agra, Bijapur, Lucknow, Delhi dan Hyderabad. Afganistan: Herat, Kabul. Pakistan: Lahore. Bangladesh: Dhaka. Bagaimana sejarah kota-kota tersebut, apa saja peninggalan sejarah di kota-kota tersebut, Hal ini akan kami bahas lebih mendalam di paper ini.


Keyword: Sejarah Kota dan Peninggalan Sejarah

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sekilas sejarah Kota-Kota di India dan Sekitarnya
1.      Kota di India
a.      Kota Delhi
Delhi adalah adalah ibu kota di India, dan dari wilayah ibu kota nasional Dehi, kota ini merupakan tempat pemerintahan liberal demokrasi di dunia. Delhi adalah mertolpolis terbesar ketiga di india. Awal pendiriannya sebagai sebagai ibu kota dari India Britania. Penduduknya berjumlah 10 juta jiwa. Delhi adalah kota yang mudah dijelajahi karena jalan-jalannya dirancang dengan sebelum pembangunan gedung dimulai pada tahun 1903. Jalan raya di kota ini yaitu adalah Raj Path.[1]
b.      Kota Bijapur
Bijapur adalah distrik di negara bagian Karnataka, India selatan. Kota  Bijapur adalah ibukota distrik ini, dan terletak 530 km sebelah barat laut Bangalore. Bijapur terkenal untuk monumen bersejarahnya yang dibangun selama era dinasti Adil Shahi.[2]
c.       Kota Hyderabad
Hyderabad merupakan nama kota di India. Letaknya di bagian tengah. Tepatnya di negara bagian Andhra Pradesh. Pada tahun 2006, kota ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 3.632.094 jiwa dengan memiliki luas wilayah 260 km². Kota ini memiliki angka kepadatan penduduk sebesar 14.192 jiwa/km². Di daerah metropolitan penduduk berjumlah 6.100.000 jiwa. Kota ini merupakan ibu kota negara bagian Andhra Pradesh. Kota ini merupakan kota terbesar kelima di India. Kota ini biasa dikatakan tempat di mana budaya India Utara dan India Selatan bertemu. Kota ini banyak dihuni oleh baik orang Muslim maupun orang Hindu. Selain itu ada pula komunitas Kristen. Komunitas agama ini sudah ratusan tahun hidup berdampingan secara damai. Hyderabad juga merupakan salah satu kota yang paling berkembang di India. Saat ini kota ini merupakan sebuah pusat teknologi informasi, ITES dan bioteknologi. Hyderabad dan Secunderabad merupakan kota kembar, dipisahkan oleh Husain Sagar, sebuah danau buatan manusia yang dibangun pada tahun 1562 semasa kepemimpinan Ibrahim Qutb Shah. Ada beberapa teori yang berusaha menjelaskan asal usul nama kota ini. Sebuah teori populer menyatakan bahwa ketika mendirikan kota ini, Muhammad Quli jatuh cinta dengan seorang gadis Banjara setempat yang bernama Bhagamathi. Lalu ia menamakan kota ini Bhagyanagaram. Setelah gadis ini masuk Islam, ia mengambil nama Hyder Mahal dan lalu kota ini nama diubah menjadi "Hyderabad"[3]
d.      Kota Lucknow
Lucknow adalah ibu kota negara bagian Uttar Pradesh, India. Kota ini memiliki wilayah sebesar 3.204 km² dan populasi 2.207.340 jiwa (2001). Lucknow merupakan pusat administratif Distrik Lucknow dan Divisi Lucknow. Lucknow adalah kota multikultural, dan berkembang sebagai ibukota budaya dan seni India Utara pada abad 18 dan 19. Perilaku sopan, taman yang indah, puisi, musik, dan santapan masakan lezat. Lucknow yang populer dikenal sebagai Kota Nawabs . Juga dikenal sebagai Golden City Timur , Shiraz dan Konstantinopelnya India. Kota ini peringkat 6 besar di antara semua kota di India (2 kalangan non metro) untuk tercepat-penciptaan lapangan kerja, Lucknow tidak hanya merupakan pasar utama & kota perdagangan di India Utara, tetapi juga merupakan rantai bagi produsen barang dan jasa.[4]

2.      Kota di Pakistan
a.      Kota Lahore
Lahore (bahasa Urdu: لاہور, bahasa Punjabi: لہور) merupakan ibukota Punjab dan kota kedua terbesar di Pakistan. Kota ini merupakan salah satu negara bagian terpenting terpenting Kesultanan Mogul dan dikenal sebagai Taman Mughal. Penduduk Lahore berjumlah 10 juta, menjadikannya kota kelima paling banyak penduduknya di Asia Selatan.[5]
3.      Kota di Afganistan
a.      Kota Herat
Herāt adalah sebuah provinsi yang terletak di Afganistan barat, dan beribukota di kota Herat. Kota Herat terletak di lembah Hari Rud. Populasi kota ini berjumlah 349.000. Herat secara tradisional terkenal karena minuman anggurnya. Herat juga merupakan kota tua dengan banyak bangunan bersejarah, walaupun beberapa telah rusak karena berbagai konflik militer, contohnya Perang Soviet-Afganistan dan Perang Saudara Afganistan. Kota ini didominasi oleh benteng yang dibangun pada saat kekuasaan Alexander Agung. Selama abad pertengahan, Herat menjadi kota penting atas Khorasan, dan diketahui dengan nama Mutiara Khorasan. Herāt terletak di jalur perdagangan kuno dari Timur Tengah, India, Republik Rakyat Tiongkok, dan Eropa. Jalan dari Herāt menuju Iran, Turkmenistan, Mazari Sharif dan Kandahar masih sangat penting.[6]
b.      Kota Kabul
Kabul (bahasa Persia: کابل Kābol, bahasa Pashtun: کابل Kābul, adalah ibu kota sekaligus kota terbesar di Afganistan dengan jumlah penduduk sekitar 2 – 4 juta jiwa. Sebuah terowongan menghubungkan Kabul dengan perbatasan Tajikistan di bawah Pegunungan Hindu Kush. Komoditas-komoditas yang dihasilkan di Kabul antara lain baju, bit gula, furnitur dan perlengkapan senjata. Kinerja produktivitas ekonomi Kabul berkurang akibat peperangan yang berlanjut sejak 1979. Usia Kabul lebih dari 3.000 tahun. Banyak kerajaan berperang mempererbutkan kota ini, karena lokasinya yg strategis sepanjang rute perdagangan Asia Selatan dan Tengah. Pada 1504, Babur membuat tempat ini ibukota Kekaisaran Moghul. Pada 1776, Timur Shah Durrani membuatnya ibukota Afghanistan modern.
Pada invasi Islam mencapai Afghanistan sekarang ini dan menaklukan Kabul. Selama 1100 tahun berikutnya, kota ini diatur oleh Samanid, dinasti Shahi Hindu, Ghaznavid, Ghorid, Dinasti Timurid, Kekaisaran Mughal dan akhirnya Kekaisaran Durrani. Pada abad ke-14 Kabul bangkit kembali sebagai pusat perdagangan di bawah kekuasaan Timur Lang, yang menikahi saudara perempuan penguasa Kabul. Karena kekuasaan Timur memudar, kota ini direbut oleh Babur pada 1504 dan membuatnya menjadi markasnya.ada 15 distrik di Kabul yaitu: Bagrami, Chahar Asyab, Deh Sabz, Farza, Guldara, Istalif, Kabul, Kalakan, Khaki Jabbar, Mir Bacha Kot, Mussahi, Paghman, Qarabagh, Shakardara dan Surobi.[7]
c.       Kota Kandahar
Kandahar adalah sebuah provinsi di sebelah selatan Afganistan, yang beribukota di kota Kandahar. Kota ini juga disebut dalam wiracarita Mahabharata dengan nama: Gandhara. Kota ini juga dikenal sebagai kota Taliban, dimana mereka memulai gerakannya dari kota ini pada tahun 1994 sampai dengan direbutnya kabul dari pihak Aliansi Utara pada tahun 1996, dan tetap sebagai basis kekuatan mereka yang terakhir setelah Afghanistan digulingkan oleh Amerika pada tahun 2001.[8]
4.      Kota di Bangladesh
a.      Kota Dhaka
Dhaka (dahulu Dacca) adalah ibu kota Bangladesh. Kota ini terletak di pinggir Sungai Buriganga pada koordinat 23°42′ LU 90°22′ BT, di jantung kawasan penghasil yute terbesar di dunia. Dhaka merupakan pusat perindustrian, perniagaan dan administratif Bangladesh. Komoditas yang diperdagangkan di Dhaka antara lain beras, yute, gula dan teh. Sektor manufakturnya memproduksi tekstil, kerajinan tangan dan produk-produk dari yute (tali dan guni). Kota berpenduduk 13.900.027 jiwa (2003) ini memiliki kepadatan penduduk yang tinggi.
Dhaka dahulu merupakan ibu kota Kekaisaran Mughal. Pada saat itu, Dhaka dikenal dengan nama Jahangir Nagar sebagai bentuk penghormatan bagi Kaisar Jahangir. Dhaka dikuasai oleh Britania Raya pada 1765. Dia kemudian menjadi ibu kota Pakistan Timur pada tahun 1947, dan ibu kota Bangladesh pada 1971.[9]

B.     Pembatasan Rumusan Masalah
Kami di makalah ini akan lebih mengarah pada pembahasan sejarah kota-kota di asia selatan yaitu Bijapur, Herat, Hyderabad, Delhi, Lucknow, Dhaka, Kabul, Lahore, Agra, dan Kandahar, serta membahas peninggalan-peninggalan bersejarah kota-kota tersebut.
C.    Tujuan Penulisan
Dalam perkembangannya, perkembangan kota-kota di asia selatan tidak terlepas dari peran besar peradaban islam yang maju dalam segi arsitektur dan teknologinya serta kekayaan sejarah yang dapat di kembangkan untuk di kaji di zaman modern ini, sebagai pelajaran untuk melihat peradaban masa lampau yang kaya akan ilmu pengetahuan dan teknologi.
D.    Manfaat Penulisan
Dari penulisan makalah ini, menjadi inspirasi bagi masyarakat Indonesia tentang kota-kota di asia selatan yang menarik untuk di bahas dari nilai-nilai budaya, kesejarahan serta perjalanan kota bersejarah yang dapat di ambil pelajarannya untuk di contoh dari segi kekayaan khazanah seni, budaya dan masyarakatnya.
E.     Metodologi Penulisan
Menjelaskan mengenai sejarah berdirinya kota-kota di India, Bangladesh, Afganistan dan Pakistan serta membahas peninggalan bersejarah kota-kota tersebut. Sumber yang kami dapatkan yaitu dari Historic Cities Bosworth, sumber-sumber dari google schoolar/ google cendekia dan Wikipedia.
F.     Sistematika Penulisan
Dalam Bab I menjelaskan mengenai pendahuluan yang mengandung pokok persoalan yang akan di jelaskan secara luas di makalah ini, sebagaimana yang sudah di uraikan di awal.
Dalam Bab II menjelaskan tentang Sejarah dan peninggalan bangunan bersejarah di kota-kota India, Pakistan, Bangladesh, dan Afganistan.
Dalam Bab III merangkum dan mengupas pembahasa makalah ini sebagaimana yang sudah di terangkan dalam Bab II.
BAB II
PEMBAHASAN



KESIMPULAN

           


DAFTAR PUSTAKA




[1] Wikipedia.org/new_Delhi.
[2] Wikipedia.org/Bijapur.
[3] Wikipedia.org/Hyderabad.
[4] Wikipedia.ork/lucknow.
[5] Wipedia.org/Lahore.
[6] Wikipedia.org/Herat.
[7] Wikipedia.org/Kabul.
[8] Wikipedia.org/Kandahar.
[9] Wikipedia.org/Dhaka.

0 komentar:

Posting Komentar